Saat saya sekolah di daerah dan saat itu juga perkembangan di kota kecil saya
dan kota dunia pada umumnya belum begitu pesat. Lebih dari itu, media
informasi, tv baru TVRI, demikian juga belum adanya internet. Demikian juga
motivator seperti Mario Teguh, Tung Dasem Waringin dll belum juga ada. Di
sekolah juga belum ada acara pengembangan karir, motivasi pelajar dll. Nah saat
...ini, dunia
tanpa batas (internet) ada, media chanel televisi banyak, masihkah diri kita
berkembang seperti jaman dulu saya? Tentu tidak kan. Sudah saatnya kita berpacu
dengan waktu, jika diam, diam, dan diam berarti kita akan tertindas oleh orang
lain, sebab kita berjalan seperti pada jalan setapak, mundur kebelakang akan
terinjak, maka langkah yang baik adalah melakukan percepatan (akselerasi)
kinerja. baik sebagai pelajar, menjadi pelajar yang bisa autodidak (guru hanya
sebagai pembuka gerbang saja), baik sebagai mahasiswa (belajar mencari kegiatan
menambah wawasan diluar dari kampus), maupun pekerja yang tidak hanya mengacu
pada sebatas pengetahuan dan wawasan yang ada di kantor saja. Sekali lagi kita
berpacu dengan waktu. Hidup saat ini adalah proses
pencarian (search), tidak jelas yang dicarinya, maka pencarianpun cukup lama
dan bahkan bisa-bisa sama sekali tidak ditemukan sampai usia kita habis, tetapi
kalau pencariannya jelas, dengan data lengkap dan energi yang dikerahkan juga
sesuai maka pencarian pun begitu mudah, ibarat kita searching / browsing di
GOOGLE. Demikian kita hidup di dunia ini, mencari dan mencari. Agar kita
lebih mudah melakukan pencariannya, maka kita kembali pada panduan, semisal MANUAL BOOK dan TECHNICAL BOOK (saat kita membeli motor di berikan kedua buku itu),
sementara untuk hidup sebagai hamba (insan), manual book-nya berupa kitab suci, dalam agama islam berupa Al-QUR'AN dan technical booknya berupa
AL-HADITS (bagaimana secara teknik, Rasulullah mengajarkan kita hidup).
Barangkali begitu sobat.
Senin, 05 November 2012
GAGAL ?
Gagal atau ketidakberhasilan seseorang dalam mencapai
sesuatu adalah hal biasa. Seseorang belum dikatakan gagal sampai orang itu
berhenti, bisa dikatakan, gagal tersebut sebagai kesuksesan yang tertunda,
hanya menggeser waktu dalam cerita kehidupan. Saat masih ada kesempatan maju
dan tanpa putus asa untuk dapat meraihnya maka belumlah dikatakan gagal.
Khabarnya, tidak sedikit orang yang sukses saat ini dipenuhi dengan sejumlah kegagalan, bahkan kadang ditutupinya cerita kegagalan tersebut, dan yang terlihat hanyalah sukses dan sukses. Selagi kita masih memiliki Keimanan kepada Allah SWT, Keyakinan, Rasa Percaya Diri, Usaha dan Shabar tanpa mengenal putus asa, maka keberhasilan masih ada kesempatan bisa kita raih.
HIKMAH DI BALIK PERISTIWA
Ada sebuah
keluarga, baru nikah muda, sepasang suami istri yang begitu bahagia dan
penuh ceria. Pada saat istrinya mengadung kurang lebih baru 3 bulan,
suami yang disayanginya tertabrak mobil dan meninggal dunia. Istri yang
ditinggalkannya begitu sedihnya, kebahagiaan yang baru dibangunnya dalam
waktu yang begitu singkat, seumur jagung, harus dia relakan dari
kehidupanny
a. Kesehariannya, perempuan
ini dihinggapi dengan rasa sedih dan sedih melulu karena ingat terus
sama suaminya yang telah tiada. Hari berganti hari, minggu berganti
minggu dan bulan berganti bulan berjalan seirama waktu bergulir kesdihan
masih dia rasakan. Pada bulan waktunya melahirkan, perempuan ini antara
sedih dan gembira bercampur, sedihnya teringat akan suaminya yang tidak
ada menjelanh kelahiran anaknya nanti, gembiranya karena akan terlahir
seorang anak yang bisa menghibur kesedihannya. Namun apa yang terjadi,
sang anak terlahir dalam kondisi tidak normal, mengalami cacat mental,
dia bawakan pada dokter spesialis, psikiataer maupun orang yang dianggap
mampu ternyata juga tidak bisa disembuhkan. Kesedihan seorang ibu muda
bertambah, sudah suaminya tiada dan anaknya mengalami kelainan dalam
hidupnya. Tiap harinya sedih dan sedih melulu. Dia terus berpikir,
kenapa Tuhan tidak adil, kenap peristiwa ini harus menimpanya....dan
berbagai pikiran negatif muncul dibenaknya. Namun suatu ketika di
benaknya muncul pemikiran, "Mestikah saya harus seperti ini terus,
apakah saya harus terpuruk dalam kesedihan terus-menerus, sementara
waktu terus berjalan, apakah saya harus mengikuti keadaan ini ?"
Akhirnya muncul pikiran positif nya "Saya harus berubah, Allah tidak
aakan merubah suatu kaum kalau kaum itu tidak BERUSAHA merubahnya, saya
harus bangkit, SAYA JANGAN TERBAWA OLEH KEADAAN, dan saya HARUS MEMBAWA
KEADAAN INI KEARAH YANG LEBIH BAIK, pasti Allah memiliki maksud dibalik
peristiwa ini !", pikiran positif sangat kuat mendominasi pikiran
negatif nya, akhirnya, "supaya saya bisa bahagia maka saya harus bisa
membahagiakan anak saya yang saat ini mengalami kelainan". Akhirnya ibu
muda tadi mecoba berkarya dengan membuat permainan yang disukai anaknya.
Saat di sekolahkan anaknya, memiliki kemampuan yang luar biasa
dibandingkan anak lain yang seusianya dan memiliki kelainan juga.
Akhirnya, banyak orang tua yang memesan permainan hasil karya ibu muda
tadi. Tanpa dia sadari, ibu muda ini diangkat jadi kepala sekolah karena
keberhasilannya memiliki keterampilan mendidik anak yang cacat mental
dan kreatif dengan inovatif hasil karyanya. Luar biasa, ibu muda ini
juga memilki kesibukan mengasuh rubrik di beberapa majalah dan stasion
radio mengenai pendidikan anak yang mengalami cacat mental bahkan berkat
kepiawaiannnya bergaul, ada sponsor perusahaan yang menyekolahkan dia
ke luar negeri. Pada saat temu wicara dengan wartawan, seorang wartawan
bertanya "Bagaimana ibu bisa menjadi orang sukses, siapa orang yang
menjadikan ibu seperti saat ini ?", Ibu muda tadi menjawab " Tuh guru
saya, sambil menunjuk anaknya, keadaan dialah yang membuat saya seperti
ini !".
Ada kata kunci yang bisa kita petik sobat.
"Kebahagian didapat apabila kita bisa membahagiakan orang lain"
"Allah tidak akan merubah suatu kaum, apabila kaum itu sendiri tidak BERUSAHA untuk merubahnya"
"Memunculkan nilai-nilai positif sangat diperlukan apabila kita ingin bangkit dari keterpurukan - Therapi berpikiran positif)
Mohon maaf kalau dalam cerita ini ada kesamaan dalam diri sobat. Kalaupun sama, jadikanlah cerita ini untuk membangun pribadi yang kokoh dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. Semoga bermanfaat, baik untuk saya maupun untuk sobat semuanya. Amin
TRUE STORY "Guru Tidur di Toilet Sekolah", kok ada ya?
Beberapa tahun yang silam, tepatnya sekitar tahun 1993, ada seorang guru yang masih muda belia, namun penuh semangat dan ingin berkiprah men...
-
Class Gathering Sebagai seorang pendidik sekaligus motivator adalah perjalanan hidup sekaligus panggilan hidup. Berbagai ide dan inspirasi...
-
Foto : Dokumen pribadi saat seminar di PT.PPS bertempat di Bogor Foto : Dokumen pribadi saat seminar di PT.PPS bertempat di Bogor Modal ? Ya...
-
Bagi yang mau bertanya seputar blog rumah LeMT melalui WhatsApp Silahkan klik di bawah ini Hubungi Admin Rumah Lemt