Senin, 11 Mei 2020

TRUE STORY "Guru Tidur di Toilet Sekolah", kok ada ya?

Beberapa tahun yang silam, tepatnya sekitar tahun 1993, ada seorang guru yang masih muda belia, namun penuh semangat dan ingin berkiprah mengabdi pada negeri. Sebut saja guru tersebut, mr-X. Dimana mr-X saat kuliah mengambil jenjang ikatan dinas, dan dia di tempatkan di SMAN Mandirancan Kab.Kuningan sebagai guru fisika.

Saat itu mr-X tinggal di tempat kost di salah satu daerah yang bernama Tajur Buntu,  namun hanya bertahan lebih kurang 4 bulan lamanya, sehubungan pemilik rumah merasa kerepotan, sehubungan istrinya hendak melahirkan. Ahirnya mr-X pindah kost ke daerah Caracas Cilimus, dan di tempat tesebut juga tidaklah lama, sekitar  3 bulan lamanya, sehubungan pemilik rumah meminta maaf, sehubungan rumahnya hendak di jual ke orang lain, dan ahirnya mr-X pindak tempat lagi, namun tidak begitu jauh, dan sama seperti sebelumnya, di rumah ke tiga ini, pemilik rumahnya hendak ke Jakarta untuk mengasuh cucunya. 

Sehubungan merasa bosan dengan pindah dan pindah tempat kost, Mr+x memilki inisiatif untuk tidak kost, dan cukup tidur di ruang kerja guru, dengan menjajarkan beberapa kursi sebagai tempat tidurnya.

Di sekolah tersebut ada dua orang karyawan laki-laki yang masih muda-muda, dan mereka menawarkan untuk tidur di kamarnya dan mr-X pun agak bingung dengan di tawarin  tidur di kamar karyawan penjaga sekolah tersebut. Mr-X bingung karena kamarnya adalah sebuah toilet (maaf, kamar kecil atau wc) yang sudah tidak terpakai. Ya, mr-X berpikir 1000x, akhirnya mengiyakan, dan karyawan  tersebut, membuatkan tempat tidur dua tingkat (sejenis ranjang bertingkat), dengan bentuk yang sangat sederhana di dalam toilet sekolah.

Bisa dibayangkan sebuah toilet yang berukuran 2x1,5 m di isi oleh tiga orang, seorang guru dan dua orang karyawan, dengan posisi mr-X di papan dipan bagian bawah beralaskan kasur buatan orang tua karyawan, sedangkan dua orang karyawan di papan dipan bagian atas, jadi bentuk tempat tidurnya mirip ranjang anak+anak dua tingkat, namun di dalam toilet.

Di sekolah tersebut juga belum ada penerangan listrik PLN dan juga belum ada sumber air PDAM,maupun sumur buatan, dikarenakan pembuatan sumur di daerah tersebut cukup sulit karena banyak bebatuan.

Ya mr-X pun kalau mau mandi di sumber air berupa kolam dipinggir jalan di dekat  sekolah  tersebut, kolam terbuka, yang di sekitarnya banyak pepohonan besar dan tinggi-tinggi. Mr-X, menikmati perjalanan hidupnya, merasakan yang bisa dibilang pahit tetapi karena menikmatinya, rasa pahit pun jadi terasa manis, dengan alasan bahwa pasti perjalanan yang ia lalui akan mengumpulkan bahan cerita untuk bisa di ceritakan kelak untuk anak dan cucunya.

Ya, itulah True Story' mr-X, seorang guru di salah satu sekolah di Mandirancan Kabupaten Kuningan.

Apa yang bisa diambil hikmah dari true story mr-X tersebut ?

Tiada lain dalam keadaan apapun mr-X mau menerima keadaan sejauh tidak membahayakan, bahkan perjalanan hidupnya di buat selalu menyenangkan, seakan  bahwa dalam perjalanan hidupnya akan mengumpulkan banyak cerita untuk suatu saat kelak bagi anak cucunya. 

Dengan penuh keyakinan dan optimis bersandar pada iradah-Nya Allah SWT, bahwa cerita tersebut akan berakhir jika terus berusaha dan yakin bahwa Allah akan mengubah ceritanya jika hamba-Nya berusaha untuk Move On (melakukan perubahan). Dimana seseorang bisa Move On, apabila diawali dengan niat dan komitmen, kemudian bangun, duduk, terus berdiri dan kemudian berlari, action

Ya itulah sekilas true story dari mr-X, yang saat ini mr-X sedang mengakhiri tulisan true story di rumah Lemt ini.

Mr-X, ya saya sendiri, Asep Sopandi

Semoga bermanfaat dan jadi bahan renungan dalam menjalani hidup ini.

Yakinilah bahwa Allah bersama hamba-Nya yang meyakini kebaradaan Allah SWT. kapanpun dan dimanapun.



Minggu, 10 Mei 2020

Sukses dibangun harus dengan modal, betulkah?


Foto : Dokumen pribadi saat seminar di PT.PPS bertempat di Bogor
Foto : Dokumen pribadi saat seminar di PT.PPS bertempat di Bogor

Modal ?
Ya, sukses butuh modal. Kenapa tidak?
Modal atau kita sebut investasi adalah sebuah keharusan untuk pencapaian kesuksesan. 
Investasi untuk sukses terbagi dalam 3 kelompok.

1. Investasi Waktu
Investasi dalam bentuk waktu, merujuk pada pribadi yang mampu untuk meluangkan waktunya dalam menjalani proses untuk pencapaian sukses yang hendak di raih.
Sederhananya, mampu mengalahkan ego akan sifat pemalas, sehingga mengubah kebiasaan buruk yang santai, terkesan membuang-buang waktu di buat menjadi waktu yang produktif, semisal semula tidak rajin belajar menjadi rajin belajar, kebiasaan main game di android diubah menjadi kebiasaan belajar tutorial melalui Android, dll.

2. Investasi Kerja
Tidak ada yang sukses tanpa kerja keras dan kalaupun ada, lebih cepat tumbangnya. Kenapa demikian? Karena tanpa mengalami proses dan kerja keras yang memerlukan waktu tentu bisa banyak celah yang bisa mengakibatkan kehancuran yang mungkin belum tentu bisa bangkit kembali.
Demikian pada saat mau membangun tanpa kerja keras akan banyak tertinggal oleh perubahan jaman dan kemajuan teknologi saat ini.

3. Investasi Uang
Investasi uang saya tempatkan di bagian ke 3, karena saat ini tidak sedikit orang sukses tanpa modal uang. Namun demikian keberanian mengambil resiko dengan berinvestasi menggunakan uang tentu jauh lebih cepat bila di bandingkan tanpa modal uang. Tetapi resiko yang bisa terjadipun hendaknya dipelajari agar tidak prustasi apabila terjadi diluar dari perhitungan.

Bagaimana dengan investasi uang untuk mengikuti pelatihan, seminar atau workshop, apakah berisiko?
Sepengetahuan saya, investasi untuk mengikuti pelatihan, seminar atau sejenisnya, karena tidak begitu besar maka sedikit resiko, bahkan sebetulnya tidak berisiko, karena itu semua berupa pengetahuan atau ilmu yang bisa di manfaatkan sepanjang waktu.

Sebagai kesimpulan, bahwa sukses itu memang butuh modal atau investasi, dan investasinya berupa waktu, kerja atau uang.

Sukses tanpa mentor lama untuk di raih.

Pagiii..!


Assalamualaikum Wr. Wb.

Pernah ga' sih kamu naik gunung tanpa peta? Tanpa rute?
Jika pernah pasti Anda akan bingung, tersesat bahkan tidak pernah sampai ke puncak gunung! 
Jangan sampai ya..

Begitupun dengan kesuksesan, jika Anda ingin meraih sukses dan keberhasilan ternyata cukup ikuti rute atau peta orang yang sudah berhasil mencapai puncak gunung kesuksesannya. 

Ikuti saja orang yang sudah sudah mencapai puncak itu, dijamin kamu tidak akan tersesat. 
InsyaAllah..

Nah Pak Ary ingin memberi tahu 'Peta' dan bagaimana "rute" mental orang-orang sukses dan berhasil itu.

Beliau sendiri bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang. 25 tahun sebagai penulis, profesional, akademisi, atlit dan berbisnis. Hingga mempunyai belasan perusahaan, dan bisa mendirikan Menara 165. Semuanya dirangkum dalam ilmu yang dinamakan  'Great Mentality Series'.

Terdiri atas 2 Modul yaitu Oustanding Mentality jilid 1 dan jilid 2 dengan durasi lebih dari 200 menit (20 video), maka Anda akan langsung tahu semua rahasia Pak Ary dan orang-orang sukses lainnya mencapai keberhasilannya.

Tunggu apalagi, buktikan sekarang karena sudah 4.543 orang yang sudah mengetahui rahasianya..

Mau cerdas ? Segera gabung dan klik link di bawa ini.

Salam
Ir. Asep Sopandi

Kontak Admin

Bagi yang mau bertanya seputar blog rumah LeMT melalui WhatsApp


Silahkan klik di bawah ini

Hubungi Admin Rumah Lemt



Sabtu, 09 Mei 2020

Melatih anak berbisnis, bolehkah ?




Sekilas kita melihat bagaimana sosok tauladan kita, nabi Muhammad SAW, disaat sebelum menjadi seorang Nabi, beliau pernah berdagang  diawali sejak usianya masih 12 tahun bersama pamannya Abu Thalib ke negeri Syiam. Perjalanan bisnis berikutnya ke Syiria, Jordan dan Lebanon

Berjualan atau lebih di kenal dengan berbisnis tidak ada salahnya di latih sejak anak-anak. Karena saat kita mengajarkan pada mereka berjualan pada dasarnya kita sedang melatih mental dengan kelompok kecerdasan emosional (EQ, Emotional Quoetient). Bagaimana saya kelompokkan pada kecerdasan emosional, karena di dalamnya di tuntut belajar keshabaran dalam berusaha dan shabar sampai pada mendapatkan keuntungan atau hanya kembali modal. Selain itu juga didalamnya terdapat nilai-nilai kejujuran dan kejujuran merupakan kecerdasan tingkat atau level berikutnya yaitu kelompok kecerdasan spiritual (SQ, Spirituality Quetient) dimana saat memproses baik itu memproduksi bahan atau jasa yang akan dikerjakan dibiasakan untuk diawali dengan membaca basmalah dan saat digunakannya harus berkategori bahan halal, demikian dalam bertransaksi harus di jauhkan dari kebohongan. Dan itu semua dilakukan semata karena ingin mendapatkan ridho Allah SWT, dimana Allah seakan melihat dan memperhitungkan baik dan buruknya dari niat, proses dan hasil ahir berbisnis tersebut.
Bagaimana dengan kecerdasan intelektualnya (IQ, Intelectuality Quetotient) ? Ya, sudah barang tentu kecerdasan intelektual dilatih bagaimana perhitungan antara pembelian bahan/jasa yang di keluarkan, serta berapa biaya proses, berapa biaya pemasaran baik langsung maupun via online dengan mengeluarkan pulsa atau quota, dan berapa barang/jasa yang sudah jadi tersebut harus di jual sehingga tidak mengalami kerugian. Disini kecerdasan intelektual harus dilatih dengan sedikit konsep matematika dan perhitungan ekonomi untung dan ruginya.

Saya sebagai orang tua melatih mereka sejak masih duduk di bangku SMA.

Saya sebut saja Putri dan Salma, kakak dan adik. Putri yang saat ini sedang menyelesaikan kuliah tingkat ahir jurusan Teknik Pangan dan  Salma pada jurusan Desain Produk tingkat 2, mereka di kampus yang sama, liburan saat ini karena harus di rumah saja, karena adanya wabah Covid 19, walaupun demikian mereka tetap mengikuti kuliah jarak jauh (online), namun mereka merasakan kurang produktif jika hanya diam di sela-sela kesibukan kuliah online tersebut, untuk itu mereka mencoba mengingat masa SMA disaat itu diajarkan bagaiman berbisnis. Alhamdulillah, dengan pengetahuan bisnis dan keilmuan yang di dapat dari perkuliahan saat ini di realisasikan berdua dengan memulainya berbisnis memproduksi kue soft cookies
 





Kemasan di desain oleh Salma dan racikan menu kue di buat oleh Putri.
Alhamdulillah, saya sebagai orang tua ikut bersyukur, karena mereka mampu berkreasi dan produktif dalam mengaplikasikan hasil dari perkuliahannya. Bahkan saya sebagai orang tua ikut membantu dalam memasarkannya.

Namun sebagai catatan saya sebagai orang tua, menitikberatkan belajar atau kuliah jangan sampai terganggu, sedangkan bisnis hanya sebagai pengisi luang waktu.

Minggu, 22 Maret 2020

Class Gathering Bersama Wali kelas (Motivator)

Class Gathering

Sebagai seorang pendidik sekaligus motivator adalah perjalanan hidup sekaligus panggilan hidup. Berbagai ide dan inspirasi dicoba dilakukan dengan satu tujuan membangun pribadi pelajar yang berakhlak serta cerdas. Saat ini, saya sebagai staf pengajar di SMAN 1Kadugede sekaligus bertugas sebagai wali kelas, mencoba untuk mencari bentuk bagaimana agar anak-anak yang saya duduk dan di bimbing lebih bertumbuh dengan memiliki kecerdasan yang mumpuni. Jelas, pendidikan secara akademiknya sudah diberikan di kelas dengan berbagai keilmuan di sampaikan oleh beberapa guru pengajar, dan saya mencoba melakukan di sisi lain sebagai wali kelas dengan melakukan Class Gathering, dengan tujuan agar siswa didik kami menjadi lebih cerdas baik cerdas intelektual, cerdas emosi (EQ), dan Cerdas Spiritual (SQ). Dalam acara Class Gathering, di berikan masukan materi permainan (play game), Motivasi dan Inspirasi, Renungan (Inner Journey), Relaksasi (Relaxation), dll.
Alhamdulillah, setelah kegiatan ini, tumbuh akan kebersamaan dan bertambah kecerdasan terutama cerdas emosi dalam menyikapi kehidupan lebih dewasa dan bermakna secara spiritual.

(Asep Sopandi, Motivator/Coach/Teacher)


Mau melihat bagaimana kegiatannya, silahkan klik Chanel saya di YouTube.
Jangan lupa, Subscribe, Like dan Klik Lonceng.






Rabu, 18 Maret 2020

Chanel Asep Sopandi di Youtube




Bagi anda yang masih penasaran dengan berbagai kegiatan saya, bisa di buka di chanel Asep Sopandi



Jangan lupa, saat di YouTube
untuk melihat semua video, klik bar VIDEO
Terus, SUBSCRIBE, LIKE dan Klik Gambar 🔔






TRUE STORY "Guru Tidur di Toilet Sekolah", kok ada ya?

Beberapa tahun yang silam, tepatnya sekitar tahun 1993, ada seorang guru yang masih muda belia, namun penuh semangat dan ingin berkiprah men...